Mulai tayang minggu depan, intip beberapa review dari para kritikus mengenai film "The Flash" berikut ini.
Bakal dirilis mulai 16 Juni mendatang, "The Flash" nampaknya telah ditayangkan di berbagai event perfilman Amerika. Salah satunya Comicon yang mengadakan early screening pada tanggal 6 Juni lalu. Tak heran, jika kini mulai banyak bermunculan review mengenai film "The Flash" di berbagai media. Menuai respon beragam, tak sedikit dari para kritikus melontarkan pujian untuk "The Flash", dan beberapa juga ada yang mengkritik adanya kekurangan pada film garapan Andy Muschietti ini.
"[The Flash] adalah hiburan yang menyenangkan..", ungkap David Rooney dalam tulisan reviewnya dilansir dari The Hollywood Reporter. David pun memuji akting Ezra Miller sebagai pemeran utama, "[Ezra Miller] ternyata menjadi aset utama film tersebut, menghadirkan humor, hati, dan kerentanan yang tidak sering terlihat pada pahlawan super layar lebar.. Miller berhasil membuat kesan yang lucu dan penuh dimensi seperti Barry Allen, yang lebih dikenal sebagai Flash, yang membangkitkan nostalgia para penggemar."
![]() |
Ezra Miller sebagai Barry Allen di "The Flash" (src Warner Bros. Pictures) |
Chris Hewitt juga turut melontarkan pujian untuk "The Flash" melalui tulisannya di Empire Magazine. "Ditetapkan untuk menjadi salah satu entri terakhir dalam apa yang kita kenal sebagai DCEU, [The Flash] ini juga salah satu yang terbaik, film komedi cerdas yang jenaka dan hangat yang pantas menjadi lebih dari sekedar Flash in the pan (hiburan bagus dalam waktu singkat atau tak bertahan lama)." ungkapnya yang tak segan-segan memberikan rating 4/5 untuk "The Flash".
![]() |
Ezra Miller dan Sasha Calle di "The Flash" (src Warner Bros. Pictures) |
Berbeda dengan kedua respon positif di atas, beberapa kritikus menilai "The Flash" adalah film superhero yang biasa-biasa saja. Bahkan ada yang menyebut kehadiran kembali Michael Keaton sebagai Batman-lah yang menjadi penyelamat film. "Kembalinya Michael Keaton sebagai Batman menyelamatkan film ini", tulis Matt Singer dari ScreenCrush. Namun, disisi lain, Matt memuji chemistry para aktor, "(Ezra) Miller melakukan pekerjaan yang mengesankan membuat kedua versi Barry Allen menjadi orang yang berbeda; ilusinya begitu meyakinkan sehingga terkadang anda lupa bahwa banyak dari film ini hanyalah satu aktor yang berbicara sendiri. Karisma bintang-bintang ini, dan chemistry di antara mereka, membuat 'The Flash' terus bersenandung menjadi satu scene yang bagus."
![]() |
Ezra Miller dan Michael Keaton dalam stills adegan "The Flash" (src: Warner Bros. Pictures) |
Selain itu, Kate Erbland dari IndieWire membubuhkan nilai B- pada "The Flash" seraya berpendapat, "Di saat-saat terbaiknya, film ini lucu, ambisius, dan menyentuh hati, tetapi juga sering terkubur di bawah efek (CGI) yang rapuh, penceritaan yang berbelit-belit, dan keakraban yang pernah dilakukan di sana yang sulit untuk digoyahkan." Namun, ia menyatakan bahwa "The Flash" menyajikan "sesuatu yang baru dan menarik" yang tak mungkin dilewatkan oleh para penggemar DCEU.
![]() |
Ezra Miller dan Sasha Calle di "The Flash" (src Warner Bros. Pictures) |
Berdurasi 2,5 jam, film "The Flash" akan menampilkan Ezra Miller yang kembali berperan sebagai Barry Allen a.k.a The Flash yang menggunakan kekuatan supernya untuk melakukan perjalanan flashback untuk mengubah kejadian tragis di masa lalunya. Tetapi, ketika usahanya untuk menyelamatkan keluarganya malah secara tidak sengaja mengacaukan timeline di masa depan, Barry lantas terjebak dalam kenyataan di mana Jenderal Zod (diperankan oleh Michael Shannon) telah kembali, mengancam pemusnahan, dan tidak ada Pahlawan Super untuk menjadi pengharapan.
Barry pun harus bisa membujuk Batman yang sangat berbeda dari masa pensiun (diperankan oleh Michael Keaton) dan menyelamatkan Kryptonian yang dipenjara... meskipun bukan itu yang dia cari. Pada akhirnya, untuk menyelamatkan dunia tempat dia seharusnya berada dan kembali ke masa depan yang dia tahu, satu-satunya harapan Barry adalah balapan untuk kepentingan hidupnya. Tetapi akankah itu membuat pengorbanan terakhir sudah cukup untuk mengatur ulang alam semesta?
Film baru "The Flash" ini awalnya diberi judul "Flashpoint" yang mengambil kisah berdasarkan pada serial buku komik dan serial animasi "The Flashpoint Paradox". Film ini menandai terjunnya DC ke dalam gagasan multiverse, konstruksi plot yang sebelumnya telah digunakan oleh Marvel dalam film-film seperti "Spider-Man: No Way Home" dan "Doctor Strange in the Multiverse of Madness".
"The Flash" juga menampilkan aksi Sasha Calle yang berperan sebagai Kara Zor-El (a.k.a Supergirl), dan kembali menghadirkan Ben Affleck yang berperan sebagai Bruce Wayne. Well, bersiap untuk kehadiran "The Flash" karena bakal tayang di Indonesia lebih awal pada 14 Juni mendatang. Jangan sampai kelewatan nonton filmnya ya!
0 komentar:
Post a Comment